Bingung bagaimana cara menghitung bunga pinjaman? Tenang saja, kali ini kami akan mengupas tuntas cara menghitung bunga bank agar Anda dapat memahaminya.
Mengajukan pinjaman memang bukan perkara mudah, selain banyaknya syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi, Anda juga perlu memperhitungkan bagaimana cara menghitung bunga pinjaman. Hal ini dikarenakan bunga dari bank turut menjadi bagian cicilan yang harus kita bayarkan setiap bulannya. Artinya, nominal tersebut masuk sebagai bagian dari anggaran kita.
Nah, setiap jenis pinjaman memiliki jenis perhitungan bunganya sendiri yang beragam. Ada berbagai macam perhitungan, ada yang cicilannya stabil, ada yang meningkat, bahkan ada juga jenis pinjaman yang justru nominalnya menurun sampai tenor habis. Maka dari itu kita akan membahas berbagai jenisnya serta cara menghitung bunga pinjaman bank. Yuk, langsung kita bahas satu per satu!
Suku Bunga Flat
Suku bunga yang pertama adalah suku bunga flat, cara menghitung bunga pinjaman yang satu ini paling umum digunakan untuk KKB (Kredit Kendaraan Bermotor) atau kredit mikro seperti cicilan smartphone. Tidak hanya itu, saat mengajukan KTA (Kredit Tanpa Agunan) kita juga bisa menggunakan jenis ini untuk menghitung bunga pinjaman. Suku bunga ini sering ditemukan pada kredit pemilikan kendaraan bermotor dan kredit mikro. Cara menghitung bunga bank jenis ini tentu saja yang mudah dihitung, mudah dipahami bagi bank maupun Anda sebagai kreditur.
Berikut adalah contoh perhitungannya, misalkan Anda memiliki pinjaman KTA dari bank sebesar Rp100 juta dengan bunga 10% dan tenor 12 bulan.
- Cicilan bulanan: Rp100 juta/12 = Rp8.333.333,33/bulan
- Jumlah bunga: 10% x Rp100 juta = Rp10 juta
- Cicilan bunga: Rp10 juta / 12 = Rp833.333,33 /bulan
- Total cicilan: Rp8.333.333,33 + Rp833.333,33= Rp9.166.666,66/bulan
Suku Bunga Efektif
Jenis suku bunga selanjutnya adalah suku bunga efektif, saat menghitung bunga pinjaman satu ini jangan heran jika angsuran yang dibayarkan jadi berkurang seiring berjalannya tenor pembayaran. Maka dari itu, ada juga yang sering menyebut suku bunga efektif dengan nama sliding rate. Sebenarnya inti dari cara menghitung bunga kredit ini adalah pokok pinjaman yang akan menurun, sehingga berdampak pada bunga yang jadi ikut berkurang juga. Jenis suku bunga efektif kerap kali ditemukan pada penghitungan KPR (Kredit Pemilikan Rumah). Anda biasanya juga akan diberikan skema pembayaran agar sekaligus dapat mempertimbangkan kemampuan membayar sampai tenor pinjaman berakhir.
Berikut contoh cara menghitung bunga kredit dengan suku bunga efektif, pinjaman sebesar Rp100 juta dengan bunga 10% dan tenor 12 bulan.
Cicilan bulan pertama
- Cicilan pokok: Rp100 juta/12 = Rp8.333.333,33/bulan
- Bunga bulan ke-1: (10% x Rp100jt) / 12 = Rp833.333,33 /bulan
- Cicilan bulan ke 1: Rp8.333.333,33 + Rp833.333,33= Rp9.166.666,66
Cicilan bulan kedua
- Cicilan pokok: Rp100 juta/12 = Rp8.333.333,33/bulan
- Bunga bulan ke-2: (Rp100 juta – Rp8.333.333,33) x 10% / 12 = Rp763.888,89/bulan
- Cicilan bulan ke 2: Rp8.333.333,33 + Rp763.888,888917= Rp9.097.222,22
Gambar 1Cara menghitung bunga pinjaman - suku bunga efektif
Suku Bunga Anuitas
Selanjutnya adalah cara menghitung bunga pinjaman dengan suku bunga anuitas. Pada dasarnya bunga anuitas itu masih satu rumpun dengan bunga efektif, bisa dibilang cara hitung bunga pinjaman jenis ini adalah modifikasi dari bunga efektif. Keduanya sama-sama digunakan untuk kredit panjang, dan seringkali ada di KPR (Kredit Pemilikan Rumah) sehingga biasa perhitungannya untuk misal 10 tahun ke atas, tergantung pengajuan KPR Anda. Perbedaannya adalah dari cicilan per bulan, jika suku bunga efektif cicilannya menurun seiring berkurangnya bunga, pada suku bunga anuitas pembayarannya tetap stabil di setiap bulan namun cicilan pokok per bulannya yang membesar.
Intinya, cara hitung bunga pinjaman akan tetap dihitung sama setiap bulan, asalkan tidak ada perubahan suku bunga pinjaman. Biasanya pihak bank akan menyediakan tabel perhitungan serta skema pembayaran sampai cicilan lunas, maka dari itu Anda sendiri juga perlu memperhatikan skema tersebut dan memperhitungkan rencana pembayarannya untuk memastikan kemampuan melunasi sampai selesai. Anda juga bisa menggunakan kalkulator simulasi cara menghitung bunga pinjaman bank dengan jenis anuitas.
Contoh kasus cara menghitung bunga pinjaman bank dengan suku bunga anuitas:
- Jumlah pinjaman: Rp 100 juta
- Lama pinjaman: 12 bulan
- Bunga per tahun: 10% / tahun atau sekitar 0.83% / bulan
Total angsuran per bulan = P X (i/12) / (1-(1+(i/12)-t)
Angsuran bunga per bulan = Saldo pinjaman bulan terakhir X suku bunga per tahun / 12
Angsuran pokok per bulan = Total angsuran per bulan – Angsuran bunga per bulan
P: Total Pinjaman
I: Suku bunga per tahun
T: Jangka waktu pembayaran
Angsuran per bulannya = Rp8.791.588,72, dengan skema pembayaran kira-kira seperti berikut:
Gambar 2Cara menghitung bunga pinjaman – suku bunga anuitas
Suku Bunga Floating
Kali ini kita akan membahas cara menghitung bunga pinjaman bank dengan jenis suku bunga floating. Jenis bunga ini mengikuti suku bunga pasar yang berlaku, baik naik maupun turun. Bisa saja bunga tersebut berubah dalam jangka waktu tiga bulan sekali. Selain itu, suku bunga floating juga dipengaruhi dengan BI Rate, sehingga setiap tahun bisa saja berubah-ubah. Jadi, saat menghitung bunga bank jenis ini biasanya memungkinkan Anda untuk mendapatkan pokok pinjaman yang sama, hanya saja bunganya yang berubah mengikuti perubahan. Biasanya suku bunga floating berlaku untuk Anda yang mengambil pinjaman dengan tenor panjang, seperti KPR.
Berikut contoh cara menghitung bunga kredit dengan suku bunga floating, pinjaman sebesar Rp100 juta dengan bunga 10% dan tenor 12 bulan.
Tahun pertama dengan bunga tahunan 10%
- Cicilan bulanan: Rp100 juta/12 = Rp8.333.333,33/bulan
- Bunga: 10% x Rp100jt = Rp10 juta
- Cicilan bunga: Rp10 juta / 12 = Rp833.333,33 /bulan
- Total cicilan: Rp8.333.333,33 + Rp833.333,33= Rp9.166.666,66/bulan
Tahun kedua dengan bunga tahunan 8%
- Cicilan bulanan: Rp100 juta/12 = Rp8.333.333,33/bulan
- Bunga: 8% x Rp100jt = Rp8 juta
- Cicilan bunga: Rp8 juta / 12 = Rp666.666,667 /bulan
- Total cicilan: Rp8.333.333,33 + Rp666.666,667= Rp9.000.000 /bulan
Kira-kira begitulah cara menghitung bunga bank dengan suku bunga floating, setiap tahun berubah sesuai dengan bunga yang berlaku. Terlihat tidak pasti dan begitu mengerikan? Sebenarnya tidak juga, di beberapa kesempatan justru suku bunga floating bisa jadi menguntungkan untuk Anda, apalagi jika suku bunganya menurun. Namun memang di saat bersamaan, Anda memang harus mempersiapkan dana kalau-kalau suku bunga berubah. Jika bunga acuan meningkat secara mendadak bisa saja anggaran bulanan jadi meningkat drastic. Di beberapa kemungkinan bisa saja ada kemungkinan tidak mampu membayar. Maka dari itu, saran untuk Anda yang ingin mengambil jenis pinjaman dengan suku bunga floating, sebaiknya Anda mulai bersiap-siap dengan tabungan dan sumber dana lain yang bisa diandalkan agar bila sewaktu-waktu suku bunga berubah, Anda sudah siap membayar dan tidak perlu terlilit hutang.
Suku Bunga Fix and Cap
Selanjutnya adalah cara menghitung bunga kredit jenis fix and cap, sebenarnya jenis ini adalah salah satu program KPR dari bank BCA. Intinya, Anda memiliki pinjaman dengan bunga tetap selama 6 tahun (sesuai acuan bank), lalu di tahun selanjutnya bunga akan bervariasi mengikuti suku bunga yang berlaku. Pada program ini, Anda bisa mendapatkan bunga tetap setidaknya 7,99% per tahun hingga tahun ketiga, lalu dilanjutkan dengan bunga maksimal pada 8,99% per tahun di tahun keempat sampai tahun keenam. Jenis yang satu ini cocok bagi Anda yang lebih menginginkan cicilan stabil dalam beberapa tahun pertama, sementara menabung untuk beberapa tahun selanjutnya sampai selesai.
Misalnya Anda mengajukan pinjaman sebesar Rp800 juta dengan tenor 10 tahun.
- Angsuran tahun 1 – 3: Rp9.701.981/bulan
- Angsuran tahun 4 – 6: Rp10.015.042/bulan
- Angsuran tahun 7 – 10: mengikuti suku bunga yang berlaku di tahun yang bersangkutan
Wah, ternyata ada banyak sekali ya jenis bunga serta cara menghitung bunga bank. Selain itu, diperlukan juga ketelitian tingkat tinggi untuk memastikan nominal cicilan per bulan agar Anda selalu dapat membayar secara tepat waktu. Sebenarnya, bank sendiri pasti akan memberikan skema bayar agar Anda bisa mengira-ngira, namun tidak ada salahnya untuk mengetahui sendiri cara kerjanya, bukan? Kami berharap informasi tentang cara menghitung bunga pinjaman kali ini dapat bermanfaat bagi Anda. Selamat mencoba!