Maraknya layanan pinjaman P2P (peer to peer) dan produk KTA online yang ditawarkan oleh perusahaan fintech atau teknologi finansial mengundang perlawanan dari sejumlah bank besar di Indonesia. Tak rela bisnisnya di segmen konsumer tergerus, bank-bank itu bersiap masuk ke platform online dan beberapa di antaranya sudah menceburkan diri di dalamnya pada paruh pertama tahun 2019 ini.
Pinjaman bank BCA
BCA mungkin satu-satunya bank besar di tanah air yang belum berminat mengeluarkan produk pinjol (pinjaman online) ataupun menjalin kerja sama di bidang tersebut. Presdir BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan bahwa risiko pinjol terlalu tinggi, dan katanya di Tiongkok sudah banyak lembaga pembiayaan online yang bangkrut.
Jadi, hingga saat tulisan ini dibuat, tidak ada yang namanya “pinjaman BCA online” dan mereka yang mau pinjam uang di bank BCA perlu menghubungi call center atau kantor cabangnya. Bunga pinjaman tunai BCA yang tanpa jaminan adalah flat, mulai dari 1% per bulan dengan limit kredit paling rendah Rp 5 juta.
Pinjaman Bank Mandiri
Pinjaman online Bank Mandiri belum ada, tetapi bank yang tergolong 10 bank terbesar di Asia Tenggara ini bekerja sama dengan Bukalapak untuk menyalurkan kredit modal usaha. Pelapak bisa memperoleh kredit Bank Mandiri dengan pengajuan online. Jika disetujui, pencairannya dilakukan dalam waktu maksimum 1 hari.
Mandiri Capital Indonesia, anak perusahaan Bank Mandiri, juga sudah menganggarkan Rp 90 miliar untuk keperluan investasi di beberapa startup fintech pada 2019. Tidak lama lagi masyarakat luas bisa menikmati produk KTA Bank Mandiri lewat sejumlah perusahaan fintech.
Pinjaman bank BRI
Bank BUMN terbesar ini aktif merambah pasar kredit online melalui beberapa anak usahanya. Mitra Grab Food yang ingin pinjam uang di bank BRI Syariah bisa mengajukan pinjaman mikro tanpa syarat jaminan dengan plafon maksimum Rp 25 juta, tenor hingga 3 tahun, dan bagi hasil 7%.
Nasabah BRI Agro, nasabah payroll BRI, dan anggota koperasi karyawan Lion Air juga bisa mengajukan kredit bank BRI secara online dengan aplikasi Pinang (Pinjaman Tenang). Bunganya dipatok tetap 1,24% per bulan, dengan tenor maksimal 12 bulan dan plafon hingga Rp 10 juta.
KTA BNI
Nasabah yang mau pinjam uang di bank BNI saat ini bisa mengajukan pinjaman tanpa agunan BNI lewat ATM atau situs web. Namun, tahun ini rencananya akan dirilis aplikasi BNI Mobile Banking agar seluruh proses pengajuan pinjaman KTA bank BNI sampai pencairannya menjadi digital sepenuhnya. Produk Kredit Tanpa Agunan (KTA) BNI Fleksi juga sedang dikembangkan agar peminjam bisa mengajukan kredit di bawah Rp 5 juta.
KTA DBS
Sejak 2017, calon peminjam yang ingin mendapatkan pinjaman KTA Bank DBS bisa mengajukannya secara online via aplikasi Digibank. Di tahun 2019, proses pengajuan KTA DBS menjadi jauh lebih cepat dengan adanya fitur KTA Instan. Dikatakan bahwa persetujuan pinjaman KTA DBS lewat fitur ini diberikan dalam waktu 1 menit. Dengan limit pinjaman mulai dari Rp 3 juta & tenor hingga 3 tahun, peminjam dapat menikmati suku bunga flat minimal 1,29%.
KTA Amar Bank
Fasilitas pinjaman Amar Bank bisa diperoleh secara online sejak 2014 lewat aplikasi & situs web Tunaiku. Vishal Tulsian, Managing Director PT Bank Amar Indonesia, mengklaim bahwa kinerja bank yang dipimpinnya meningkat 10 kali lipat dalam waktu 4 tahun berkat Tunaiku. Pada 2019, Amar Bank melakukan ekspansi melalui kolaborasi dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR), termasuk BPR Syariah, di Surabaya.
Sebagai produk KTA online dari Amar Bank, Tunaiku memberikan pinjaman ringan dengan nilai minimal Rp 2 juta dan jangka waktu hingga 20 bulan.